FeedBurner FeedCount

Senin, 01 November 2010

Kakau Taniran

Kakau Taniran sa welum hang jumpun Kalimantan, adalah erang ka kakau isa na karamatkan daya suku dayak. Daya gana iru, kakau taniran na naan kakuatan hukum ni hang wuang adat. Singkat sarita, kakau taniran iti amun hang jaman sadi sa lawit pi tum'mangan ni, kakau ina adalah ampun teka tane iru. 

Udi hie hang Jaman itati, amun puang hala, aturan sa na sepakati hang wuang hukum adat, kakau taniran yena menguasai hak atas tane uneng ni minri sa lebar kawan ra'an unengan kawan rawen ni welum. 

Jari, walaupun naan ulun isa baisi atawa ampun tane hang areal unengan kakau taniran iru minri kude sa huan yeru kakau taniran in'na haut lawah na palihara daya ulun lain sa puang ampun tane iru, maka aturan ni, inun pun sa hasil weluman hang kakau taniran iru (lana ni unengan wani madu itudi / muneng) adalah hak sa ampun singu-palihara teka kakau iru.


Bahasa Indonesia

Pohon Taniran (pohon yang sangat besar) yang hidup di pedalaman hutan Kalimantan, adalah salah satu pohon yang di keramatkan oleh suku dayak. oleh sebab itu pohon taniran ini memiliki kekuatan hukum didalam adat istiadat suku dayak. Singkat cerita pohon taniran ini di jaman dahulu kala sejauh tumbangnya pohon ini maka hak atas tanahnya adalah milik si pohon.

Pada jaman sekarang, kalau tidak salah yang diketahui penulis, aturan yang disepakati dalam hukum adat suku dayak, pohon taniran ini menguasai tanah tempatnya hidup adalah selebar mahkota daun dari pohon tersebut.

Jadi, walaupun ada seseorang yang memiliki hak atas tanah yang kemudian di dalam areal tanah tersebut terdapat pohon taniran tetapi yang bersangkutan sebelumnya tidak pernah memelihara pohon tersebut tetapi ada orang lain yang memeliharanya sebelum itu, maka aturannya adalah apapun hasil yang didapat dari pohon tersebut (biasanya pohon taniran ini adalah tempat bersarangnya lebah madu) maka hak atas hasil pohon tersebut adalah milik si pemelihara pohon.

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Isa Ba Kait Anri Bahasa Dayak